Friday, April 22, 2005

Lagu untuk Adindaku

Ini lagu untuk Adinda tercinta di rumah. *kangen banget*

ADINDA
(by Bimbo)

Adinda oh sayang Adinda
Namamu tiada duanya
Adinda oh sayang Adinda
Engkau intan permata

Sejuknya embun dini hari
Sesejuk tutur senyum kau beri
Hangatnya sinar matahari
Sehangat cinta yang kau beri

Sejak kumengenal dikau
Dunia tampak indah kemilau
Aku hidup hanya untukmu
Jangan jangan jangan tinggalkan aku

Adinda oh sayang Adinda
Cintamu tiada duanya
Adinda oh buah hatiku
Kau dan aku selalu satu

Adinda...
Dikaulah embun pagi
Adinda...
Dikaulah matahari
Adinda...
Dikau permata hati
Adinda...
Cintaku
Adinda...

Thursday, April 21, 2005

Paper...

Barusan baca artikel di http://www.cnn.com/2005/EDUCATION/04/21/academic.hoax.ap/index.html

Ceritanya, Jeremy Stribling, Max Krohn and Dan Aguayo, tiga orang mahasiswa MIT bikin program komputer yang men-generate secara otomatis paper ilmiah tentang ilmu komputer. Hebatnya (atau konyolnya?) iseng-iseng mereka submit di sebuah konferensi internasional, hasilnya... ACCEPTED!!
Padahal papernya bener-bener nggak karuan isinya (at least seperti yang dibilang oleh CNN), dan at least juga saya percaya nih isinya emang nggak karuan. Coba lihat ke:
http://pdos.csail.mit.edu/scigen/
Itu program bikinan Jeremy Stribling dan temen2-nya, buat bikin paper macam yang diberitain di CNN tadi. Coba masukkan nama Anda, terus klik "Generate".
Taadaaa!! Dapat deh satu paper bidang ilmu komputer... :D. Kalo lihat judulnya doang sih meyakinkan... tapi kalo lihat isinya, buat orang yang ngerti ilmu komputer pasti langsung tau kalo paper hasil buatan mesin itu bener-bener ngaco.... :D.
Kalau gini panitia konferensinya pasti ngasal. Kemungkinan besar sih paper yang mereka terima nggak pernah bener2 dibaca... lirik judulnya sekilas terus langsung terima aja... *geleng-geleng kepala*

Monday, April 11, 2005

Lagi, Mahasiswa UI Tewas Ditodong

Turut berduka cita bagi keluarga yang ditinggalkan....

Lagi, Mahasiswa UI Tewas Ditodong

Kompas, 11 April 2005.

Jakarta, Kompas - Deliu Aga Gunawan (21), mahasiswa Semester VI Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, tewas secara mengenaskan dengan dua luka tusuk di perut dan pinggang, Sabtu (9/4) sekitar pukul 17.30. Deliu tewas diduga setelah menjadi korban penodongan ketika dalam perjalanan pulang dari kampusnya di Depok menuju rumah kosnya di Beji, tidak jauh dari kampusnya, melalui jalan pintas.

Hingga kemarin sore jenazah korban yang merupakan putra pasangan Liu Fok Fa (55) dan Yen Liecu (42) itu masih disemayamkan di Rumah Sakit Husada, Jakarta. Meski untuk sementara polisi menduga tewasnya Daliu akibat penodongan, polisi masih menelusuri kemungkinan motif lain.

Menurut cerita Lio Yan Cin (50), tante korban, biasanya korban pulang seminggu sekali ke rumahnya di Jalan Kampung Irian I RT 10 RW 06, Kelurahan Serdang, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat. Akan tetapi, pada Sabtu sebelum kejadian korban menghubungi orangtuanya dan mengabarkan bahwa pekan ini dia tidak akan pulang ke Kemayoran karena ada banyak tugas yang harus diselesaikan.

Selama ini, menurut Yan Cin, keponakannya itu dikenal aktif dalam berbagai kegiatan di kampus. Bahkan, sejumlah temannya menjuluki Daliu sebagai "Mr Beres", artinya setiap ada persoalan rumit yang tidak mudah diselesaikan, begitu Daliu datang, langsung bisa diselesaikan dengan baik.

Yan Cin mengungkapkan, tidak lama setelah terjadi pembunuhan itu petugas menemukan telepon seluler milik Daliu yang tersimpan di saku celananya, sedangkan dompet korban hilang, diduga dibawa pembunuhnya. Telepon seluler tidak ikut hilang diduga karena tersimpan di saku celana dan tidak diketahui oleh pelaku.

Sekadar mengingatkan, sebelumnya pada 27 Februari lalu Haryanto (22), mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (UI), yang baru diwisuda tewas setelah dianiaya pencopet dalam kereta rel listrik jurusan Bogor-Jakarta. Haryanto dijambret dalam perjalanan pulang dari kampusnya di Depok, Jawa Barat, menuju rumahnya (Kompas, 28/2).

Teriak minta tolong

Kepala Kepolisian Sektor Beji (Depok) Ajun Komisaris Sukanda mengungkapkan, Daliu diduga tewas akibat menjadi korban penodongan. "Dugaan sementara, korban ditodong lalu melawan sehingga korban mengalami luka tusuk. Tidak ada saksi yang melihat, tidak ada yang tahu. Kami terus menyelidiki kasus ini," katanya.

Sukanda menceritakan, peristiwa pembunuhan tersebut terjadi hari Sabtu sekitar pukul 17.30 di saat hujan cukup lebat. Ketika itu korban dalam perjalanan pulang menuju rumah kosnya di Beji, tidak jauh dari Kompleks UI. "Dia pulang lewat jalan pintas, menuju ke stasiun. Waktu itu hujan cukup lebat. Petang itu suasana memang sepi," tutur Sukanda menjelaskan.

Menurut dia, keterangan yang diperoleh polisi dari tempat kejadian mengungkapkan bahwa ada seorang tukang ojek yang mendengar suara lelaki berteriak meminta tolong. Ketika diperhatikan, ternyata ada lelaki tengah berlari-lari. Lelaki yang belakangan diketahui sebagai mahasiswa UI itu tak lama kemudian terjatuh dan tergelincir ke got.

Polisi dan warga lalu membawa korban ke klinik di UI, tetapi sudah tutup. Selanjutnya korban dibawa ke Rumah Sakit Tugu Ibu di Depok. Namun, dalam perjalanan, korban tidak kuat akibat banyak darah yang keluar.

Sukanda mengungkapkan bahwa ketika peristiwa terjadi tidak ada satu saksi pun yang melihatnya. Kejadiannya berlangsung cepat dan dalam kondisi hujan cukup deras. Sampai sejauh ini polisi menduga Deliu menjadi korban penodongan. Ketika ditodong, korban melawan sehingga terjadilah peristiwa itu.

"Menurut teman-temannya, korban termasuk pendiam. Dia jarang menceritakan persoalan pribadinya kepada teman lainnya. Kami juga akan meminta keterangan dari teman-teman korban untuk mencari informasi mengenai kemungkinan motif lain dari peristiwa itu," kata Sukanda lebih lanjut. (MAS)

Saturday, April 09, 2005

Testing with photo

Image hosted by Photobucket.com


This was taken in Pilnitz's Castle. I was together with Mas Wikan and Mbak Aci, and friends from Potsdam and Magdeburg.

Wednesday, April 06, 2005

Tinta Merah

Baru baca di CNN: Red Ink Falling Out of Favor with Teachers

Ngomong-ngomong soal red ink alias tinta merah, kayaknya memang bener yang dibilang di artikel itu kalau warna merah itu diasosiasikan sering juga dihubungkan dengan sesuatu yang negatif dan kasar (harsh). Coba kalau kita ingat-ingat waktu masih SD paling takut kalau di rapor dapat angka merah. Terus juga dalam bahasa Indonesia sendiri, apabila ada sesuatu pekerjaan atau pencapaian yang dinilai negatif atau jelek asosiasinya juga dengan nilai merah. Terus juga orang-orang yang suka ngikutin demo-demo ketidakpuasan kepada pemerintah pasti sering atau setidaknya pernah mendengar slogan atau membaca tulisan spanduk yang menuliskan "rapor merah pemerintahan si A" dan semacamnya. Atau juga kalau seseorang hendak meminta izin melakukan sesuatu dan tidak mendapatkannya maka dikatakan "mendapat lampu merah". O iya satu lagi, contoh paling gampang ya lampu lalu lintas. Warna merah artinya harus berhenti, stop, nggak boleh jalan.
Pokoknya merah itu konotasinya jelek, kasar, negatif dan segala sebutan yang senada.

Eh tapi ternyata merah itu asosiasinya juga bisa berbeda. Coba deh perhatikan, di antara bendera-bendera negara-negara di dunia, pasti banyak yang memakai warna merah entah itu sebagai warna yang dominan atau tidak. Nah kalau dipakai buat bendera pasti artinya positif dong ya. Iya lah, kalau nggak masa' dipakai buat warna bendera sih. Contohnya aja, Indonesia. Benderanya warnanya merah putih dan diberi nama "Sang Saka Merah Putih". Orang Indonesia mestinya waktu SD pernah diajarin kalau merah di situ artinya berani. Atau di beberapa negara juga merah itu merupakan simbol darah yang menyiratkan makna pengorbanan.

Apa sih artinya sebuah warna? Sebenarnya warna merahnya mah nggak punya salah apa-apa. Wong sudah nasibnya jadi warna yang tampak seperti itu di mata manusia. Yang memberikan makna kan manusianya. Manusia memang suka membuat simbol dari apa yang ditangkap oleh panca indranya. Manusia juga suka memberikan label alias mencap sesuatu itu dengan sesuatu yang sesuai menurut panca inderanya. Bahkan kadang-kadang labelling ini sampai membuat terjadinya masalah-masalah yang sebenarnya mungkin sama sekali nggak diinginkan. Masih inget salah satu contoh di pelajaran sosiologi waktu SMA dulu. Kalau seseorang dicap/diejek "maling" oleh masyarakat terus-menerus, ya ada peluang dia bakal jadi maling beneran. Nah kalau gini siapa yang salah? Makanya mesti hati-hati juga ya menyebut seseorang dengan suatu "label", baik saya maupun Anda semua. Termasuk juga mudah-mudahan banyaknya warna merah di postingan blog kali ini tidak bikin Anda semua punya pikiran yang tidak-tidak. Ya paling parahnya sih cuma bikin sepet mata aja. Dan kalau ini sih, mohon maaf sebesar-besarnya dari saya.... :)

Monday, April 04, 2005

Kemarin, summer semester dimulai. Belum semua kuliah mulai sih. Yang terasa berbeda dari winter semester adalah sekarang masuknya nggak terasa pagi banget (karena siang cepat datang) dan pulangnya masih sore nggak sampai malam (malamnya telat datang). Kalau pas winter biasanya pulang sudah lewat magrib atau bahkan isya' kalau summer selesai kuliah paling telat pas atau bahkan sebelum magrib (lebih seringnya lagi masih waktu ashar).

Semester ini rencananya pertama-tama harus buat laporan ke DAAD sekaligus permohonan perpanjangan beasiswa. Mesti dalam bahasa Jerman... >_<. Mudah mudahan bisa dapat perpanjangan amiin.

Saturday, April 02, 2005

Capek....

Iya capek... abis maen bola tadi siang. Badanku betul-betul out of shape. Emang sih, selama winter gak pernah olahraga... abisnya dingiiin!! Kemaren baru maen bola lagi. Parah banget, belum 5 menit udah ngos2-an ditambah lagi anginnya dingin bikin masuk angin... jadinya kayak mau muntah... :(.

On another side, mudah2-an rutin ah maen bolanya... biar bisa mendingan lah badanku. Tadi lumayan ramai juga. Bisa bikin 7 lawan 7 (?). Ada Pak Zul, Kang Winsy, Kang Aan (tapi gak ikutan main), Rizky, DJ, Rio, Pak Eldon n anak2-nya, Defa, Yusri, Hans, Joki, Christoph (si Puti juga ikutan datang -- satu2nya ibu2 yang datang), Pak Agus sama temennya dari Siria atau Yordan (lupa persisnya dari mana), siapa lagi ya? kayaknya itu aja deh... o iya Mas Wikan datang juga tapi telat...

Overall, lumayan juga first day main bola lagi. Mudah2an semuanya masih mau maen bola tiap sabtu... biar rame. semakin sering main kan semakin bikin badan lebih fit, ya nggak?