Sunday, July 24, 2005

Obituary

Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun.

Early evening (Ahad, 24.07.2005), my grandfather (my mother's father) passed away in Metro, Lampung. He is 78 years old, has fallen really ill yesterday, and fallen into comma. My mother together with my wife have departed to Metro, but couldn't arrive there before he passed away. Allah SWT has His own plan, He is the Almighty, all are powerless before Him. Everything are His, and to Him, all return.

Allaahummaghfirlahu warhamhu wa'aafihi wa'fu'anhu.

~gerokstr 38, late afternoon

Friday, July 22, 2005

Kehadiran

Listening to this song always makes me realize how I really miss you in every seconds of my life...

Kehadiran
Indra Lesmana

Kuhayati perjalanan ini...
Bagai jalan panjang dan berliku-liku....
Terkadang melelahkan,
terkadang membuat jemu...

Namun di saat ku tak berdaya...
Kau pun datang dengan segala cintamu...
Membawa ... kekuatan...
di dalam gairah hidupku.

Kehadiran dirimu...
bagai pelangi...
mewarnai dunia
dan tak mungkin kulepaskan...

Tak terkira betapa cintamu...
menciptakan keindahan hidup ini...
Membuat ku ingin
hidup tuk selamanya...

Kehadiran dirimu...
bagai pelangi...
mewarnai dunia
dan tak mungkin kulepaskan...

Membuat ku ingin
hidup tuk selamanya... ooo

Kehadiran dirimu... oho ho
Kehadiran dirimu
bagai pelangi...
mewarnai dunia
dan tak mungkin kulepaskan..

Tak mungkin...

--gerok 38, almost midnight...

Wednesday, July 20, 2005

Nach Berlin ...

It's been almost a month since my last post. In the meantime it's been a quite busy time for me. Right now is the exam time. I still have two more exams to go, on 28th July and 2nd August. All are written exams. I'm afraid that they will be notoriously difficult, especially on Advanced Logic, since Dr. Nauber that will make the exam questions and checking our answers.

Besides above, from 1st until 3rd July, I was in Berlin for a DAAD scholarship holders meeting. It's an annual meeting organized for DAAD's foreign scholarship holders that in Germany. All scholarship holders whose scholarship period begins at the earliest in the winter semester of last year, are invited for this kind of gathering.

DAAD grants (new) scholarships for about 15000 foreign students a year, thus it's impossible to hold this meeting in one location for all scholarship holders in the entire Germany. Usually the organizers from DAAD organize several meetings for scholarship holders in the neighboring region. In my case, it is for us who reside in Sachsen, Sachsen-Anhalt, Brandenburg, Mecklenburg-Vorpommern and of course the city Berlin itself.

I had a nice time for three days in Berlin, though I admittedly missed my wife, seeing some of my friends invited together with their families. But nevertheless, I enjoyed the programs and the change of scenery from the usually not-so-crowded Dresden. As usual, the program consisted not only of sessions with our mitarbeiter/in from DAAD, but also some lectures. Well I was a little bit disappointed since all of the topics were really closely related with Computer science, but at least there was a lecture that was quite interesting, given by Prof. Raymond J. Dolan from Department of Imaging Neuroscience, University College, London. It's about "Emotion, Feeling and Empathy".

There are two interesting things that he argued, first that women are more inclined to empathy than men. This is especially towards other person that gives bad/unfair treatment to the subject. The experiment proceeded by giving some doses of pain to the unfair person, in the present of a woman/man subject. He argued that although women are unfairly treated, they still show considerable empathy towards the unfair person, i.e., parts of the brain that are active are the area which is closely related to the processing of empathy/simpathy. Meanwhile, men exhibit no activity in that area, but more to the area that is related to anger. Hehehehe I don't really want to delve to the meaning of this, I'll just leave the conclusion to you... :).
The second was the respond to my question to him about the differences between children that are raised by "good" families and "bad" families. What I mean here is that parents are encouraged to give examples of good behavior, including being compassionate to others. And it can be seen that if the parents give this good behavior as examples for their children, it can be expected that the children will have the same tendency after growing up. On answering, he said that still empathical feelings cannot be trained, e.g. by giving examples to children. What we really do is not training empathy, but instead of simpathy. He pointed out subtle difference between those two. Being simpathy is a cognitive process. This means that we can see its realization in the form of good behavior. Meanwhile, empathy is really a feeling inside. You cannot judge a person's empathy from his/her behavior. For example, giving a help to others does not necessearily imply there's empathical reason behind it.

OK, ok, enough about this psychological things, it turns out that Prof. Dolan's wife is a Malaysian. After the lecture we chatted about a few things, and when he understood that I am an Indonesian, he just exclaimed, "really? are you from Jakarta? I'd love to go to Jakarta but haven't got the chance. You know, my wife is from Malaysia. I'll introduce her to you later". I thought it's just for hospitality, but it's not. Later when I went with city tour session to Einstein exhibition, I met him again in the exhibition and this time he really introduced his wife to me.

By the way, this year is exactly a century after Einstein published his most famous quartet of papers on theoretical physics (which one of them was the special relativity), shattering the very foundation of classical Newtonian physics. No wonder, especially in Berlin, this year is celebrated as The Einstein Year, and I was lucky enough to be able to visit Berlin at the time of the exhibition. I even bought a book... :D. I mean this book:

This is nicely done by Denis Brian. It reveals a quite deep account on some aspect of Einstein's private life, which has been obscured to public before. I just finished the half of it, but I recommend this to whomever interested in Einstein. Since Einstein's role in zionism is not small (this might be a rather sensitive topic for some), you can also see and judge by yourself, how zionism means to Einstein. Besides that, it also includes one of thing that was previously obscured: Einstein's pleasure in the company of women and the existence of his illegitimate daughter.

Besides Empathy and Einstein, actually there's a good news for me. DAAD granted an extension to my scholarship for another year. Yayy, this means, hopefully I will be able to bring my wife here in Dresden. Well it's indeed hard to live our life a part from each other. We do really miss each other .. :((.

Tuesday, June 28, 2005

Lidah nggak ada tulangnya, hati ada darahnya

Hari ini baru saja saya membaca tulisan ini. Sungguh betul apa kata tulisan itu: lidah nggak ada tulangnya, hati ada darahnya. Jangankan satu percakapan, satu kalimat bahkan satu kata yang terlontarkan, sanggup menggoreskan luka sepanjang hidup. Saya seringkali merasa menyesal, sesal yang sebenarnya sia-sia, karena ucapan saya yang terlanjur terlontarkan, lantas melukai hati dan menyinggung perasaan orang lain. Kalau sudah begini, malu dan minta maaf pun belum tentu dapat mengembalikan keadaan seperti semula. Orang yang tersinggung dengan saya sangat mungkin akan selalu mengingat saya sepanjang hidupnya sebagai orang yang berbuat kesalahan kepadanya. Setiap kali nama saya atau wajah saya teringat di benaknya, yang muncul adalah kesalahan saya kepadanya. Walaupun bahkan mungkin saya tidak sengaja tetapi seperti kata tulisan tadi: lidah nggak ada tulangnya, seringkali sadar atau tidak, apa yang diucapkan menyinggung perasaan orang lain.

Lebih sedih lagi, kalau kata-kata yang terlontar menyakiti hati orang-orang yang terdekat dengan saya. Saya sedih kepada diri saya sendiri, marah kepada diri sendiri, karena orang-orang yang seharusnya paling saya hargai malahan saya sakiti. Padahal, mereka sudah berbuat yang terbaik bagi saya. Sungguh tidak adil bagi mereka.

Apa yang dapat saya lakukan dalam keadaan ini? Sungguh saya tak tahu, kecuali meminta maaf, dan benar-benar berusaha agar tidak terulang....
Saya nggak meniatkan ini sebagai apologi buat diri sendiri. Sekali salah tetap salah, tercatatlah satu baris dosa di buku laporan saya.... :((. Dan ini nggak akan terhapus sampai hari kiamat kecuali ketulusan hati orang-orang yang kepadanya saya buat dosa, untuk memaafkan saya.
Semoga.

~dalam kesedihan

Friday, June 24, 2005

Hari ini...

aku kembali menyadari bahwa dirimu sangat berarti buatku...
Semoga Allah SWT selalu memantapkan hati untuk bersyukur kepada-Nya atas anugrah-Nya ini.

Saturday, June 18, 2005

Satu Inspirasi Cinta

Dapet dari milis mhs1298 (thanks to Sadr alias Dab). Bikin tambah kangen sama Adinda sayang... :).

Edit: setelah baca ini, kebetulan nemu tulisan ini lagi di milis lain yang saya ikuti, dan dapat alamat: http://gawtama.blogspot.com
Tulisannya inspiratif banget.

Buat Mas Bayu kalau sempat baca ini: Mohon maaf kalau tulisannya dikutip... :).

===============================================================

Tit.. tiit ? "I luv u". Setiap pagi aku menerima SMS bernada seperti itu. Atau terkadang berupa gambar yang melambangkan cinta. Bukan siapa-siapa, karena wanita yang rajin tak pernah absen mengirimiku ungkapan cinta itu tak lain adalah istriku sendiri. Kemarin kuberitahu dia bahwa tindakannya itu memalukan, untuk sebuah keluarga yang sudah memiliki dua anak, tidak usahlah 'cinta-cinta-an' seperti halnya rang pacaran atau pengantin baru. Tapi ia tidak menggubrisnya, bahkan ia semakin sering dengan menambah rutinitas itu pada setiap sorenya.

Enam setengah bulan lalu, malah dia melakukan satu seremoni yang bagiku hanyalah buang-buang uang saja dan tak selayaknya ia melakukan itu. Malam itu sesampainya aku di rumah, kudapati rumahku hanya diterangi oleh lampu yang remang-remang. Rupanya istriku mengganti lampu ruangan makan kami, agar terkesan lebih romantis, katanya. Sementara dua anakku sudah terlelap menikmati mimpinya, kulihat beberapa batang lilin menyala diatas meja makan yang diatasnya sudah tersedia hidangan penuh selera yang menjadi kesukaanku. Dengan gaun malamnya, ia terlihat begitu cantik. Aku baru ingat, hari itu adalah ulang tahun ketiga pernikahan kami. Bahkan satu bulan sebelumnya, ia mengajakku keluar bersama anak-anak. Kami makan di sebuah restoran yang cukup bagus. Ia yang membayar semuanya, katanya. Pikirku, dari mana ia mendapatkan uang, toh ia tak bekerja. Akhirnya kuketahui itu uang yang ia sisihkan dari jatah bulanan yang kuberikan. Hanya saja bagiku, sekedar merayakan ulang tahunku tidak perlu repot-repot dan mahal seperti ini. Cukup dengan membeli makanan di pasar dan dimakan bersama-sama, selesai, yang penting kita bersyukur kepada-Nya bahwa kita masih diberikan kekuatan dan kesabaran dalam mengemban amanah-Nya sampai usia kita bertambah hari itu. Yang kuheran, malam sebelumnya tepat pukul 00.01 WIB ketika detik pertama pada tanggal kelahiranku, sebuah kecupan hangat mendarat di keningku. Kubuka perlahan mataku dan kudapatkan senyumannya yang manis. Malam itu ia menghadiahiku sebuah jam tangan yang didalam bungkus kadonya terdapat sebuah kartu ucapan bertuliskan:
"Take My Heart In Your Arm".
O ya, sekedar memberitahu, handphone yang kupakai sekarang ini adalah handphone hadiah darinya pada saat ulangtahun pernikahanku enam setengah bulan yang lalu itu. Aku sempat menolaknya, karena handphone-ku sebelumnya juga masih bagus. Dengan sedikit senyum ia menghulurkan sebungkus kado cantik itu. Didalamnya, kutemukan kembali sebuah kartu bertuliskan sebuah pesan (harap) singkat:
"Keep In Touch, Please?". Lucunya, aku lupa bertanya, bagaimana cara ia mendapatkan barang semahal itu. Ah mungkin karena aku sedang terkagum-kagum saja kepada istriku itu, yang membuat aku lupa.

SMS terakhir yang aku terima pagi ini, masih sama isinya. Namun entah kenapa hari ini aku menitikkan air mata. Kuperhatikan kembali rangkaian kata-kata dalam pesan itu, padahal setiap hari aku membacanya.
I-L-U-V-U. kuperhatikan satu persatu huruf yang terangkai singkat itu, namun titik air dari mataku semakin bertambah. Aku jadi teringat dengan handphone hadiah darinya, teringat dengan makan malam istimewa nan romantis saat ulang tahun pernikahanku enam setengah bulan yang lalu, jam tangan hadiah darinya saat ulangtahunku, semua perhatian, cinta dan kasih sayangnya kepadaku. Ooh ?

Tiba-tiba mataku menatap lingkaran merah di satu tanggal pada kalender mejaku. Disitu tertulis,
"Ultah istriku". Ya Allah? aku hampir saja melupakannya kalau besok adalah hari ulang tahunnya. Sementara hari sudah sore, aku bingung harus menyiapkan hadiah apa untuknya, padahal uangku sudah habis, tak mungkinlah jika aku meminta kepadanya untuk membeli hadiah untuknya, jelas nggak surprise.

Akhirnya, aku nekat menelepon beberapa teman dan karibku, atau siapapun yang bisa kupinjam uangnya. Aku ingin memberinya sesuatu. Namun, apa daya, tak satupun dari mereka bisa meminjamkannya karena memang selain mendadak, bukan tanggal yang tepat bagi siapapun untuk meminjam uang di tanggal tua. Aku lemas, hari sudah terlalu malam bagiku untuk mengetuk pintu orang kesekian untuk kupinjami uangnya. Lagipula toko-toko mulai tutup, kalaupun aku mendapatkan uangnya, sudah terlambat untuk membeli sesuatu. Langkahku gontai, aku malu jika pulang tak membawa apa-apa. Aku menyesal, rupanya kesibukan dan sifat egoisku yang selama ini menutupi semua perhatian dan cinta yang diberikannya, hingga tak sekalipun aku membalasnya. Sambil berjalan, lalu terbetik sebuah ide kecil dibenakku? Aku pulang, kudapati rumahku sudah sepi, istri dan kedua anakku sudah terlelap. Aku tak ingin membangunkan mereka. Belum juga mataku merapat karena masih membayangkan betapa menyesalnya aku yang telah mengabaikan perhatian dan kasih sayangnya selama ini, bahkan tak sepatah kata 'terima kasih' pun aku ucapkan untuk semua cintanya itu.

Satu jam kemudian, istriku terbangun untuk menunaikan sholat malamnya. Biasanya ia membangunkan aku (atau sebaliknya jika aku bangun terlebih dulu) untuk sholat bersama. Namun ia tak segera, karena kuyakin matanya langsung menatap setangkai bunga mawar merah yang kuletakkan disamping bantal tidurnya. Sementara aku masih berpura-pura terlelap, namun mataku sesekali menangkap senyuman di bibirnya ketika ia membaca kertas kecil yang kuikatkan ditangkai bunga itu,
"Maafkan abang dik, yang telah melupakan perhatian dan cinta adik. Bunga ini memang tidak akan mampu membalas semua yang telah adik berikan.. with luv?" ***

Saudaraku, berapapun usia pernikahan anda, tetaplah perbaharui cinta berdua dengan senantiasa memberikan perhatian dan kasih sayang. Sehingga kelak, cita-cita berdua sampai di surga-Nya bukanlah sekedar impian. Dengan cinta dan perhatian yang tulus kepada pasangan anda, segala cobaan, ujian seberat apapun akan mampu diatasi bersama, selamanya, tanpa harus berakhir dengan tangis dan penyesalan. Sehingga juga dengan itu, waktu yang anda punya tak habis terpakai untuk menyelesaikan semua persoalan, dan anda bisa lebih memfokuskan harap dan do'a semoga Allah tersenyum juga mencurahkan cinta-Nya karena kasih dan sayang setiap hamba kepada pasangannya. (Bayu Gautama, With Love).

Friday, June 10, 2005

Males banget nulis....

Just a few short news:
  • The Curse of Chalion dan Paladin of Souls by Louis McMaster Bujold.... reading completed..
  • Tanggal 24 and 26 Juni bakal berperan jadi Raden Saleh dalam festival ulang tahun ke 750 di Maxen (desa kecil tempat Raden Saleh dulu pernah tinggal).
  • Tanggal 24 siang abis Jum'atan mungkin masih sempat sepakbola indoor. Ada turnamen lokal Fakultas Informatik.
  • Adindaku baru ulang tahun... hadiahnya ditunda dulu ya sayang.. :D.
  • Bulan terakhir kuliah sebelum ujian semester ini... nggak terasa euuy...
  • Lagi nyelesein project Integrated Logic System pake Prova... http://comas.soi.city.ac.uk/prova/
  • Tanggal 1-3 Juli sebenarnya ada undangan dari DAAD buat pertemuan, tapi kok sampe sekarang belum ada informasinya ya... :-?
  • Tanggal 1-17 Juli ada Summer school on Logic-Based Knowledge Representation. Mbak Dina n Bu Kasiyah bakal datang ke sini buat ikutan juga. Aku juga mau ikutan ah...
  • Tanggal 13 Juli, mesti siap-siap presentasi buat kuliah seminar Multiagent System...
  • Abis itu siap-siap UAS... doain ya...

Wednesday, May 11, 2005

Lebih tua?

Kemaren ngobrol-ngobrol sama Yusri dan temen kuliah dari Pakistan, Thayeb. Waktu itu tiba-tiba di a nyeletuk tanya sama Yusri, "How old are you?" terus kata Yusri "Seventeen". Aku ketawa, terus dia juga ketawa. Dia geleng-geleng nggak percaya. "OK. Eighteen", kata Yusri lagi. Dia tambah ketawa dan geleng-geleng nggak percaya. Terus Yusri bilang, "Just guess!". Sebentar dia berpikir, "Twenty-three". "Yupe" kata Yusri sambil ketawa juga. Habis itu, Thayeb bertanya juga kepadaku, "How about you? How old are you?" Aku bilang, "Guess again." Dia terdiam sebentar. "Twenty-seven" katanya. Aku tergelak, "Do I look twenty-seven?" Yusri menyahut, "My neighboor is twenty-seven. He's not.", sambil menunjuk ke kamar sebelahnya tempatnya Defa. Sambungnya, "He's less than that, because my neighbour is our senior." "OK, twenty six then", kata Thayeb. Aku tersenyum sambil bilang, "Actually about one and a half year younger."

Habis itu, Thayeb bercerita kalau dia menebak umurku 27 itu karena badanku kelihata lebih besar dari Defa dan mmm... sepertinya juga karena aku memelihara janggut yang lumayan lebat... :D. Lau dia bercerita juga sewaktu dia berkenalan dengan tetangga kamarnya yang orang Jerman, dia disangka sudah berusia di atas 28 tahun, padahal dia baru 26. Yah nggak jauh juga sih, tapi yang menarik mungkin karena wajahnya memang kelihatan setidaknya 2 tahun lebih tua... (seperti wajahku juga kali ya). Apalagi dia janggutnya cukup lebat juga kalau pas sedang panjang dan belum dicukur (dia sih rajin cukur sepertinya, nggak seperti aku yang suka memelihara janggutku.. :) ). Lebih lucu lagi dia ganti bertanya dengan tetangganya itu berapa usianya, dan ternyata usianya baru 20 tahun, padahal Thayeb menyangka sudah 25 tahun... sewaktu aku tanya kenapa, dia bilang, "Because his body is so big, that I cannot imagine him as 20 years old guy."

Benar juga kalau kata orang, umur itu sesuai penampilan. Tegantung penampilan kita di mata orang, kita bisa dikira lebih tua atau lebih muda. Orang yang sedang stress biasanya tampak lebih tua dari usia sebenarnya. Sementara yang sedang berbahagia, bisa terlihat lebih muda. Makanya kosmetik laris sekali apalagi buat para wanita. Kenapa? Soalnya para wanita biasanya suka kalau dipuji kelihatan lebih muda dari usianya, jadi selalu berusaha ingin tampak lebih muda. Caranya ya pakai kosmetik itu lah. Bahkan sampai ada yang rela wajahnya dan badannya dipermak pakai bedah plastik hanya biar tampak lebih muda dan tentu saja lebih cantik...
Nggak tahu juga apa komentar istriku kalau aku bilang seperti tadi. Yang jelas kalau istri saya sih rasa-rasanya sih biasa saja kalau soal kosmetik, termasuk kalau mau pergi ke mana-mana. Alhamdulillah juga soalnya nggak repot kayak ibu-ibu yang kalau mau pergi kondangan harus nyalon (maksudnya pergi ke salon) berias berjam-jam. Buatku yang penting ya cuma satu, istri itu berhias untuk suaminya bukan untuk orang lain, dan alhamdulillah istriku juga punya pandangan yang sama... :).

Friday, April 22, 2005

Lagu untuk Adindaku

Ini lagu untuk Adinda tercinta di rumah. *kangen banget*

ADINDA
(by Bimbo)

Adinda oh sayang Adinda
Namamu tiada duanya
Adinda oh sayang Adinda
Engkau intan permata

Sejuknya embun dini hari
Sesejuk tutur senyum kau beri
Hangatnya sinar matahari
Sehangat cinta yang kau beri

Sejak kumengenal dikau
Dunia tampak indah kemilau
Aku hidup hanya untukmu
Jangan jangan jangan tinggalkan aku

Adinda oh sayang Adinda
Cintamu tiada duanya
Adinda oh buah hatiku
Kau dan aku selalu satu

Adinda...
Dikaulah embun pagi
Adinda...
Dikaulah matahari
Adinda...
Dikau permata hati
Adinda...
Cintaku
Adinda...

Thursday, April 21, 2005

Paper...

Barusan baca artikel di http://www.cnn.com/2005/EDUCATION/04/21/academic.hoax.ap/index.html

Ceritanya, Jeremy Stribling, Max Krohn and Dan Aguayo, tiga orang mahasiswa MIT bikin program komputer yang men-generate secara otomatis paper ilmiah tentang ilmu komputer. Hebatnya (atau konyolnya?) iseng-iseng mereka submit di sebuah konferensi internasional, hasilnya... ACCEPTED!!
Padahal papernya bener-bener nggak karuan isinya (at least seperti yang dibilang oleh CNN), dan at least juga saya percaya nih isinya emang nggak karuan. Coba lihat ke:
http://pdos.csail.mit.edu/scigen/
Itu program bikinan Jeremy Stribling dan temen2-nya, buat bikin paper macam yang diberitain di CNN tadi. Coba masukkan nama Anda, terus klik "Generate".
Taadaaa!! Dapat deh satu paper bidang ilmu komputer... :D. Kalo lihat judulnya doang sih meyakinkan... tapi kalo lihat isinya, buat orang yang ngerti ilmu komputer pasti langsung tau kalo paper hasil buatan mesin itu bener-bener ngaco.... :D.
Kalau gini panitia konferensinya pasti ngasal. Kemungkinan besar sih paper yang mereka terima nggak pernah bener2 dibaca... lirik judulnya sekilas terus langsung terima aja... *geleng-geleng kepala*

Monday, April 11, 2005

Lagi, Mahasiswa UI Tewas Ditodong

Turut berduka cita bagi keluarga yang ditinggalkan....

Lagi, Mahasiswa UI Tewas Ditodong

Kompas, 11 April 2005.

Jakarta, Kompas - Deliu Aga Gunawan (21), mahasiswa Semester VI Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, tewas secara mengenaskan dengan dua luka tusuk di perut dan pinggang, Sabtu (9/4) sekitar pukul 17.30. Deliu tewas diduga setelah menjadi korban penodongan ketika dalam perjalanan pulang dari kampusnya di Depok menuju rumah kosnya di Beji, tidak jauh dari kampusnya, melalui jalan pintas.

Hingga kemarin sore jenazah korban yang merupakan putra pasangan Liu Fok Fa (55) dan Yen Liecu (42) itu masih disemayamkan di Rumah Sakit Husada, Jakarta. Meski untuk sementara polisi menduga tewasnya Daliu akibat penodongan, polisi masih menelusuri kemungkinan motif lain.

Menurut cerita Lio Yan Cin (50), tante korban, biasanya korban pulang seminggu sekali ke rumahnya di Jalan Kampung Irian I RT 10 RW 06, Kelurahan Serdang, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat. Akan tetapi, pada Sabtu sebelum kejadian korban menghubungi orangtuanya dan mengabarkan bahwa pekan ini dia tidak akan pulang ke Kemayoran karena ada banyak tugas yang harus diselesaikan.

Selama ini, menurut Yan Cin, keponakannya itu dikenal aktif dalam berbagai kegiatan di kampus. Bahkan, sejumlah temannya menjuluki Daliu sebagai "Mr Beres", artinya setiap ada persoalan rumit yang tidak mudah diselesaikan, begitu Daliu datang, langsung bisa diselesaikan dengan baik.

Yan Cin mengungkapkan, tidak lama setelah terjadi pembunuhan itu petugas menemukan telepon seluler milik Daliu yang tersimpan di saku celananya, sedangkan dompet korban hilang, diduga dibawa pembunuhnya. Telepon seluler tidak ikut hilang diduga karena tersimpan di saku celana dan tidak diketahui oleh pelaku.

Sekadar mengingatkan, sebelumnya pada 27 Februari lalu Haryanto (22), mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (UI), yang baru diwisuda tewas setelah dianiaya pencopet dalam kereta rel listrik jurusan Bogor-Jakarta. Haryanto dijambret dalam perjalanan pulang dari kampusnya di Depok, Jawa Barat, menuju rumahnya (Kompas, 28/2).

Teriak minta tolong

Kepala Kepolisian Sektor Beji (Depok) Ajun Komisaris Sukanda mengungkapkan, Daliu diduga tewas akibat menjadi korban penodongan. "Dugaan sementara, korban ditodong lalu melawan sehingga korban mengalami luka tusuk. Tidak ada saksi yang melihat, tidak ada yang tahu. Kami terus menyelidiki kasus ini," katanya.

Sukanda menceritakan, peristiwa pembunuhan tersebut terjadi hari Sabtu sekitar pukul 17.30 di saat hujan cukup lebat. Ketika itu korban dalam perjalanan pulang menuju rumah kosnya di Beji, tidak jauh dari Kompleks UI. "Dia pulang lewat jalan pintas, menuju ke stasiun. Waktu itu hujan cukup lebat. Petang itu suasana memang sepi," tutur Sukanda menjelaskan.

Menurut dia, keterangan yang diperoleh polisi dari tempat kejadian mengungkapkan bahwa ada seorang tukang ojek yang mendengar suara lelaki berteriak meminta tolong. Ketika diperhatikan, ternyata ada lelaki tengah berlari-lari. Lelaki yang belakangan diketahui sebagai mahasiswa UI itu tak lama kemudian terjatuh dan tergelincir ke got.

Polisi dan warga lalu membawa korban ke klinik di UI, tetapi sudah tutup. Selanjutnya korban dibawa ke Rumah Sakit Tugu Ibu di Depok. Namun, dalam perjalanan, korban tidak kuat akibat banyak darah yang keluar.

Sukanda mengungkapkan bahwa ketika peristiwa terjadi tidak ada satu saksi pun yang melihatnya. Kejadiannya berlangsung cepat dan dalam kondisi hujan cukup deras. Sampai sejauh ini polisi menduga Deliu menjadi korban penodongan. Ketika ditodong, korban melawan sehingga terjadilah peristiwa itu.

"Menurut teman-temannya, korban termasuk pendiam. Dia jarang menceritakan persoalan pribadinya kepada teman lainnya. Kami juga akan meminta keterangan dari teman-teman korban untuk mencari informasi mengenai kemungkinan motif lain dari peristiwa itu," kata Sukanda lebih lanjut. (MAS)

Saturday, April 09, 2005

Testing with photo

Image hosted by Photobucket.com


This was taken in Pilnitz's Castle. I was together with Mas Wikan and Mbak Aci, and friends from Potsdam and Magdeburg.

Wednesday, April 06, 2005

Tinta Merah

Baru baca di CNN: Red Ink Falling Out of Favor with Teachers

Ngomong-ngomong soal red ink alias tinta merah, kayaknya memang bener yang dibilang di artikel itu kalau warna merah itu diasosiasikan sering juga dihubungkan dengan sesuatu yang negatif dan kasar (harsh). Coba kalau kita ingat-ingat waktu masih SD paling takut kalau di rapor dapat angka merah. Terus juga dalam bahasa Indonesia sendiri, apabila ada sesuatu pekerjaan atau pencapaian yang dinilai negatif atau jelek asosiasinya juga dengan nilai merah. Terus juga orang-orang yang suka ngikutin demo-demo ketidakpuasan kepada pemerintah pasti sering atau setidaknya pernah mendengar slogan atau membaca tulisan spanduk yang menuliskan "rapor merah pemerintahan si A" dan semacamnya. Atau juga kalau seseorang hendak meminta izin melakukan sesuatu dan tidak mendapatkannya maka dikatakan "mendapat lampu merah". O iya satu lagi, contoh paling gampang ya lampu lalu lintas. Warna merah artinya harus berhenti, stop, nggak boleh jalan.
Pokoknya merah itu konotasinya jelek, kasar, negatif dan segala sebutan yang senada.

Eh tapi ternyata merah itu asosiasinya juga bisa berbeda. Coba deh perhatikan, di antara bendera-bendera negara-negara di dunia, pasti banyak yang memakai warna merah entah itu sebagai warna yang dominan atau tidak. Nah kalau dipakai buat bendera pasti artinya positif dong ya. Iya lah, kalau nggak masa' dipakai buat warna bendera sih. Contohnya aja, Indonesia. Benderanya warnanya merah putih dan diberi nama "Sang Saka Merah Putih". Orang Indonesia mestinya waktu SD pernah diajarin kalau merah di situ artinya berani. Atau di beberapa negara juga merah itu merupakan simbol darah yang menyiratkan makna pengorbanan.

Apa sih artinya sebuah warna? Sebenarnya warna merahnya mah nggak punya salah apa-apa. Wong sudah nasibnya jadi warna yang tampak seperti itu di mata manusia. Yang memberikan makna kan manusianya. Manusia memang suka membuat simbol dari apa yang ditangkap oleh panca indranya. Manusia juga suka memberikan label alias mencap sesuatu itu dengan sesuatu yang sesuai menurut panca inderanya. Bahkan kadang-kadang labelling ini sampai membuat terjadinya masalah-masalah yang sebenarnya mungkin sama sekali nggak diinginkan. Masih inget salah satu contoh di pelajaran sosiologi waktu SMA dulu. Kalau seseorang dicap/diejek "maling" oleh masyarakat terus-menerus, ya ada peluang dia bakal jadi maling beneran. Nah kalau gini siapa yang salah? Makanya mesti hati-hati juga ya menyebut seseorang dengan suatu "label", baik saya maupun Anda semua. Termasuk juga mudah-mudahan banyaknya warna merah di postingan blog kali ini tidak bikin Anda semua punya pikiran yang tidak-tidak. Ya paling parahnya sih cuma bikin sepet mata aja. Dan kalau ini sih, mohon maaf sebesar-besarnya dari saya.... :)

Monday, April 04, 2005

Kemarin, summer semester dimulai. Belum semua kuliah mulai sih. Yang terasa berbeda dari winter semester adalah sekarang masuknya nggak terasa pagi banget (karena siang cepat datang) dan pulangnya masih sore nggak sampai malam (malamnya telat datang). Kalau pas winter biasanya pulang sudah lewat magrib atau bahkan isya' kalau summer selesai kuliah paling telat pas atau bahkan sebelum magrib (lebih seringnya lagi masih waktu ashar).

Semester ini rencananya pertama-tama harus buat laporan ke DAAD sekaligus permohonan perpanjangan beasiswa. Mesti dalam bahasa Jerman... >_<. Mudah mudahan bisa dapat perpanjangan amiin.

Saturday, April 02, 2005

Capek....

Iya capek... abis maen bola tadi siang. Badanku betul-betul out of shape. Emang sih, selama winter gak pernah olahraga... abisnya dingiiin!! Kemaren baru maen bola lagi. Parah banget, belum 5 menit udah ngos2-an ditambah lagi anginnya dingin bikin masuk angin... jadinya kayak mau muntah... :(.

On another side, mudah2-an rutin ah maen bolanya... biar bisa mendingan lah badanku. Tadi lumayan ramai juga. Bisa bikin 7 lawan 7 (?). Ada Pak Zul, Kang Winsy, Kang Aan (tapi gak ikutan main), Rizky, DJ, Rio, Pak Eldon n anak2-nya, Defa, Yusri, Hans, Joki, Christoph (si Puti juga ikutan datang -- satu2nya ibu2 yang datang), Pak Agus sama temennya dari Siria atau Yordan (lupa persisnya dari mana), siapa lagi ya? kayaknya itu aja deh... o iya Mas Wikan datang juga tapi telat...

Overall, lumayan juga first day main bola lagi. Mudah2an semuanya masih mau maen bola tiap sabtu... biar rame. semakin sering main kan semakin bikin badan lebih fit, ya nggak?

Sunday, March 27, 2005

Little Excursion

Dua hari ini ikutan nemenin temennya Mas Wikan dan Mbak Aci jalan-jalan seputar Dresden. Satu keluarga dari Potsdam (bukan Postdam... :D): Mas Achmad dan istrinya Mbak Rinny, dan satu keluarga dari Magdeburg: Mas Anton, istrinya Mbak Ririn sama anaknya si Rian. Wah kalo ngeliat Rian, lucu banget, banyak sekali omongnya... :D. Ngomongnya belum jelas tapi udah lumayan banyak kosakatanya... Wah sayang belum ada fotonya nih...

Hari Sabtunya jalan-jalan muterin Zentrum, aku jadi guide amatiran hehehehe.. :D. O iya sekarang Zwinger bagian tengahnya kayaknya udah kelar renov-nya ya, soalnya udah gak ada palang2 dan galian material lagi di situ, tinggal nanamin rumput di sebagian tempat yang "ilang" rumputnya. Tapi renovasinya pindah ke bagian atas.... gak tau juga kapan kelarnya. Yang masih banyak alat-alat beratnya sih yang jelas ya sekitar Frauenkirche. Di bawahnya dibikin tempat parkir underground dan kayaknya masih banyak yang belum selesai. Terus juga di situ kayaknya mau dibangun lagi Dresden Neumarkt (ini yang aku tangkap dari info dalam bahasa Jerman... mudah2an gak salah... :p). All in all, meskipun sebenarnya cantik, tapi masih ancur dan belepotan nih wajah Zentrum-nya Dresden.

Hari Ahadnya kita ke Pilnitz. Elbe airnya sedang pasang. Ketinggian airnya di penakar air di Pilnitzer Schloss menunjukkan angka 5 meter. Pantesan kemaren Mas Gun kirim e-mail bilang liat berita di tivi kalo Dresden banjir. Ternyata emang beneran banjir tapi bukan di Dresdennya melainkan lebih ke arah hulunya Elbe. Sepertinya sih ini akibat suhu yang mulai hangat jadinya gletser di hulu Elbe sebagian mencair sehingga volume airnya nambah. Untungnya gak banjir besar kayak tahun 2002 yah...

Omong-omong, jadi kangen berat euuy sama yang di rumah... mudah-mudahan dimudahkan Allah buat berkumpul lagi. Amiin.

Saturday, March 19, 2005

Tadi siang Adindaku kirim sms. Katanya lagi ada project baru :). Oke deh. Cuma mau ngucapin "keep up the spirit". Mudah-mudahan sukses. Amiin.

Wednesday, March 16, 2005

Indonesischer Abend

Akhirnya kelar juga.... Alhamdulillah lumayan banyak orang Jerman yang datang ke Malam Indonesia, Sabtu 12 Maret kemaren. Padahal persiapannya berjalan lambat, sampai-sampai takutnya gak siap pas hari H-nya.
Btw, foto-fotonya masih sama seksi dokumentasinya, so maaf ya (terutama buat Adinda sayang yang terus nanyain foto... :p) sementara masih nunggu dulu... :D.

Thursday, March 03, 2005

Latihan Nyanyi

Tadi sore latihan nyanyi di tempatnya Mbak Ciska. Rencananya kita-kita mau perform buat acara Malam Indonesia di Dresden. Salah satunya ya kita bakal nyanyi dua buah lagu Indonesia pake format vocal group. Lagu pertama Burung Kakatua, terus lagu kedua Poco-Poco. Sayang cowoknya sebenarnya kurang euuy, yang ikutan cuma aku, Rizky sama Mas Wikan. Tadinya si Teddy mau ikutan tapi nggak tau jadi apa nggak...

Karena kita-kita ini amatiran aja, ya sebisanya aja deh. Maunya sih cowoknya dibagi jadi bass sama tenor. Tapi ternyata susah, akhirnya ya udah dijadiin tenor aja semuanya... :D. Wah gak tau deh nantinya kayak gimana keliatannya. Mudah-mudahan nggak jelek jelek amat yah... :D.

Pulangnya barengan sama Mas Wikan dan Mbak Aci, istrinya yang baru nyampe Dresden sekitar 10 hari yang lalu. Wah asiik ya udah ditemenin istri... selamat deh buat Mas Wikan dan Mbak Aci. Walaupun sebenarnya, aku rada ngiri juga :p. Adindaku masih di Indonesia... hiks hiks kapan ya bisa ketemu? Mudah-mudahan dimudahkan dan disegerakan. Amiin.

Nyanyi dulu ah.. itung-itung bikin hati ceria buat obat kangen.. :D.

Trekdung Trekdung Trekdung Lalala..... Burung Kakatua.....

Wednesday, March 02, 2005

Naruto

Barusan bangun tengah malam. Bangun, kepala kok agak nyut-nyutan ya...:(. Alhamdulillah beberapa lama terus ilang... Memang salah satu yang susah kalau tinggal di negeri 4 musim buat orang Indo (at least buatku) adalah menyesuaikan waktu tidur. Kalau masih winter, malamnya panjang tapi kalau summer sebaliknya siangnya yang panjang. Susah kalau jam biologis kita patokannya matahari. Kalau di Indonesia kan lamanya siang dan malam kurang lebih sama sepanjang tahun.

Kembali ke judul posting ini, Naruto itu judul satu serial manga (apa itu manga?) yang sangat populer tidak hanya di Jepang tapi juga di luar Jepang. Serial ini biasanya sekali seminggu muncul di tabloid/majalah/koran (gak tau sebenarnya bentuknya gimana) manga terkemuka di Jepang yakni Weekly Shounen Jump yang diterbitkan oleh Shueisha.inc (warning: this site is in Japanese). Naruto mulai muncul di situ kalau nggak salah tahun 1999 dan terus berjalan sampai sekarang sudah mmm... 249 chapter... dan masih merupakan (arguably) yang paling populer. Nah salah satu habitku adalah setiap pekan nungguin satu chapter hasil scan orang-orang di internet, terus biasanya setiap akhir pekan ada grup yang bikin scanlation (scanning and translation) ke bahasa Inggris terus dibuat available di internet. Barangkali aku sudah sampai taraf otaku (istilah buat manga mania kelas berat.. :D), soalnya bolak balik baca forum naruto di narutofan ngecek apakah release terbaru sudah keluar apa belum....

Sebenarnya apa sih yang bikin aku hooked berat ama Naruto? wah nggak tau yah, yang jelas dulu waktu pertama baca terus kesengsem sampai sekarang. Gara-gara baca Naruto dari yang dicopy dari harddisknya Aryo waktu dulu satu grup ngerjain tugas JST, aku jadi demen banget baca manga berbagai judul. Sekarang di harddisk ada sekitar mmm.. 15 giga manga. (dulu lebih banyak, tapi ilang gara-gara harddiskku yang lama jebol... :( ).
Sebenarnya Naruto itu kalau dari gambarnya sih ya nggak super-super banget sih (menurutku lho). Tapi mungkin yang paling charming itu ya ceritanya. Kishimoto sensei memang storyteller yang hebat. Ceritanya sebenarnya awalnya simple. Naruto adalah seorang ninja boy berumur 11 tahun yang tinggal di desa ninja Kohona. Dia ini diceritakan awalnya sebagai anak yang bodoh, suka bikin onar, bolak balik nggak lulus ujian Ninja Academy, dst. Pokoknya banyak atribut jelek yang dilekatkan ke dirinya. Hal ini ternyata terutama disebabkan oleh peristiwa 10 tahun sebelumnya di mana waktu itu ada seekor youma (monster jahat) yaitu Nine-tailed Demon Fox (Setan rubah ekor sembilan) yang menyerang Konoha. Kyuubi atau Nine-tailed (begitu biasanya si youma disebut) ternyata sangat sakti sehingga banyak ninja kohona yang mati gara-gara amukannya. Nah waktu itu akhirnya desa Konoha bisa selamat setelah pimpinan Konoha, Hokage keempat (Yondaime) bertarung melawan Kyuubi. Disebutkan bahwa Kyuubi ini nggak bisa mati (atau terlalu kuat untuk dibunuh), jadi yang dilakukan oleh Yondaime adalah menyegel si Kyuubi di pusar seorang bayi... ya si Naruto itu. Tapi untuk ini Yondaime harus membayar harganya dengan nyawanya. Nah akhirnya si Naruto tumbuh sebagai anak dengan atribut Kyuubi di dirinya. Sebenarnya Yondaime sudah berwasiat agar Naruto tidak dipandang sebagai anak setan tapi sebagai pahlawan yang menyelamatkan desanya, tapi namanya manusia, kebencian terhadap Kyuubi akhirnya dilampiaskan ke Naruto. Memang nggak ada yang nyebut-nyebut dia sebagai Kyuubi karena dilarang keras oleh Hokage ketiga (Sandaime) yang balik jadi pimpinan Kohona dari pensiunnya setelah Yondaime mati. Sandaime ingin agar wasiat Yondaime itu dilaksanakan. Tapi kebencian orang-orang tetap dirasakan Naruto dari pandangan mata dan dinginnya sikap orang-orang terhadapnya. Akhirnya dia suka bikin onar dsb, walaupun sebenarnya ini cuma cara dia agar dia diakui sebagai manusia oleh orang-orang lain. Dan Naruto pun bercita-cita untuk menjadi Hokage agar diakui oleh semua orang di desanya.

Dari situ, ceritanya berangkat dan berjalan terus sampai... terakhir chapter 249 (akhir pekan ini mestinya chapter 250 terbit). Yang bikin cerita ini captivating adalah bagaimana plot dan twist bikin pembacanya penasaran terus, tanpa bikin ceritanya muter-muter dan membosankan. Juga character development dari tokoh-tokoh di dalam ceritanya lengkap dengan misteri masing-masing dan latar belakang masa lalu yang terus menarik untuk digali dan diungkap. Pokoknya bikin kita ngebayangin dan berspekulasi mengenai jalan ceritanya... :). O iya kalau mau baca scanlation-nya di narutofan tadi bisa di download kok. Tapi sst... kalo di Amerika ini sudah dilisensi lho, jadi ya kalau di sana sudah terhitung bajakan. (Sebenarnya di Indonesia pun udah diterbitkan juga dalam bahasa Indonesia oleh Elexmedia, tapi aku tetep download aja soalnya ini dalam bahasa Inggris... :D). Btw, kalau suka tolong beli komiknya ya.... support mangakanya dong... :)

Ujian

Akhirnya setelah lama sekali nggak disentuh, ada lagi tulisan di blog ini. Iya sih, ini sedikit banyak karena istriku yang nodong: Ayo nulis, di Jerman kan banyak hal yang menarik....
Adindaku ini memang paling semangat kalau memotivasi orang... :). Apalagi setelah ikutan milis FLP Depok... sekarang bener-bener niat dia mau jadi penulis aja...

Kembali ke ajakannya tadi...
Iya sih bener. Di sini banyak hal yang menarik. Mmm... sebentar, menarik...? Ya tergantung persepsi masing-masing sih. Cuma kalau dibandingkan dengan Indonesia, ya jelas berbeda. Hari ini aku mau cerita satu pengalaman baru. Apa tuh?
Kemarin aku barusan ujian salah satu advanced module di kuliahku. Ujian ini rupanya bentuknya oral examination. Bukan tertulis. Wah... kalau ini memang baru buatku. Soalnya sewaktu kuliah S1 dulu, yang namanya ujian bentuknya oral, ya cuma sidang sarjana doang (o iya plus sidang presentasi hasil kerja praktek), lainnya itu? Pasti tertulis. Ternyata di sini yang ujiannya tertulis cuma modul-modul kuliah wajib doang. Kalau kuliah advanced, hampir seluruhnya berupa oral exam. Nah karena ini baru pertama, ya jadinya nervous juga euuy... Udah gitu, kuliah yang diujikan, sampai kuliah yang terakhir aku cuma ngerti 30%.... :( Tadinya mikir apa dibatalkan aja ya ujiannya alias abmelden aja... tapi dipikir-pikir kalo abmelden, repot juga harus ngurus-ngurus ke Prüfungsamt, plus harus ngasih tau lagi ke profesornya kalo nggak jadi ujian. Akhirnya diputuskan ya tetap ujian aja. Untungnya dapet time slot 1 Maret, jadi masih ada sekitar 2 minggu setelah ujian kuliah wajibnya. Mudah-mudahan cukup buat belajar....

Terus akhirnya ya belajar. Wah ternyata kuliahnya emang susah euuy. Tapi alhamdulillah, untungnya ada temen-temen lain yang juga ujian modul yang sama jadi bisa tanya-tanya kalau nggak ngerti. Kemudian, aku inget kalau yang ndoa'in aku juga banyak. Terus tiap hari kalau ada sms dari Adinda sayang, selalu nyemangatin buat belajar.... Alhamdulillah senengnya... :x.

Walaupun demikian, tetap aja semakin dekat ke hari H-nya, semakin nervous aja rasanya..... cemas euy kalo dapetnya jelek..... Sampai pas pagi hari H-nya kebayang di kepala, waduh banyak amat yang aku kok kayaknya belum bisa.... :(. Tapi menjelang jam 11 (janjian sama Prof. Reichel dan Dr. Pech jam segitu), pikirku ya udah berangkat aja dah. Bismillah, dan mudah-mudahan dimudahkan.

Terus sampai di kampus, masuk ke ruangannya Prof. Reichel, dengan nervous tapi si prof-nya baek dan ramah ternyata. Sedikit berkurang deh nervousnya, terus duduk. Mulai dari Dr. Pech ngasih beberapa pertanyaan, ya sebisanya njawab, ternyata nggak lama dia selesai, terus disambung ke Prof. Reichel. Dia ngasih pertanyaan sambil ketawa-ketawa.... jadi lebih nyantai deh rasanya.. :). Nggak kerasa cuma setengah jam, selesai, terus keluar nunggu hasilnya. Aku berdo'a supaya paling nggak 1.7 deh (1.0 itu kalau perfect). Terus dipanggil masuk dan dikasih tau nilainya... waaa... senengnya alhamdulillah, ternyata lebih bagus dari apa yang aku kira, walaupun nggak perfect..... :). Plong deh rasanya. Pulang dari kampus bisa senyum...... :D.

Sekarang tinggal nunggu hasil modul kuliah wajib. mudah-mudahan bagus deh amiin.
Allah SWT itu memang selalu memberikan pertolongan dan kemudahan kalau kita memohon kepada-Nya. Alhamdulillah seperti di atas, semua kemudahan dari Allah juga. Alhamdulillah...

Monday, January 10, 2005

Just updated to a new look...
It's now more ... I say, mmm.... refreshing ??

Monday, January 03, 2005

Männer

This is the song from Herbert Grönemeyer, a famous singer and composer in German, that I know besides Scorpion. Well I can't say I really know a lot about him, but his songs are usually good, at least in my taste. Here is one: (you can translate it in Babelfish)

MÄNNER

Männer nehmen in den Arm
Männer geben Geborgenheit,
Männer weinen heimlich,
Männer brauchen viel Zärtlichkeit und
Männer sind so verletzlich,
Männer sind auf dieser Welt einfach unersetzlich.

Männer kaufen Frauen,
Männer stehen ständig unter Strom,
Männer baggern wie blöde,
Männer lügen gern am Telefon,
Männer sind allzeit bereit,
Männer bestechen durch ihr Geld und ihre Lässigkeit.

Männer haben's schwer, nehmen's leicht,
außen hart und innen ganz weich,
werden als Kind schon auf Mann geeicht.
Wann ist ein Mann ein Mann?

Wann ist ein Mann ein Mann?

Männer haben Muskeln,
Männer sind furchtbar stark,
Männer können alles,
Männer kriegen 'nen Herzinfarkt und
Männer sind einsame Streiter,
müssen durch jede Wand, müssen immer weiter.

Männer haben's schwer, nehmen's leicht ....

Männer führen Kriege,
Männer sind schon als Baby blau,
Männer rauchen Pfeife,
Männer sind furchtbar schlau,
Männer bauen Raketen,
Männer machen alles ganz ganz genau.

Männer kriegen keine Kinder,
Männer kriegen dünnes Haar,
Männer sind auch Menschen,
Männer sind etwas sonderbar und
Männer sind so verletzlich,
Männer sind auf dieser Welt einfach unersetzlich.

Männer haben's schwer, nehmen's leicht ....